Jumat, 28 November 2014

Presepsi



A. Pengertian Presepsi 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Persepsi diartikan sebagai suatu tanggapan(penerimaan) langsung dari sesuatu. Sedangkan istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap suatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Berikut ini adalah beberapa definisi Persepsi menurut para ahli :
1. John R. Wenburg & William W. Wilmot
Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna.
2. Rudolph F. Ferderber
Persepsi adalah proses menafsirkan informasi duniawi.
3. J.Cohen
Persepsi adalah interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative objek eksternal; Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada diluar sana.

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran ( interpretasi ) adalah inti dari persepsi itu sendiri, yang identik dengan penyandian balik(decoding). Persepsi juga mencakup penginderaan(sensasi) melalui alat-alat/panca indra(mata,hidung,telinga,kulit,dan lidah), atensi, dan interpretasi. Ahli lain mengemukakan unsure-unsur persepsi adalah seleksi,organisasi,dan interpretasi.

Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak melalui alat-alat panca indera manusia. Panca indera berfungsi sebagai reseptor yang akan menghubungkan antara otak manusia dengan lingkungan sekitar.

Atensi (perhatian) berarti sebelum sebelum manusia merespon atau menafsirkan objek atau kejadian atau rangsangan apapun, manusia terlebih dahulu harus memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Biasanya, rangsangan yang menarik perhatian cenderung dianggap lebih pending daripada yang tidak menarik perhatian, dengan kata lain kita akan memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita terlebih dahulu.

Interpretasi adalah tahap terpenting dari persepsi, yaitu menafsirkan atau memberi makna atas informasi yang sampai kepada kita melalui panca indera.


B. Jenis-Jenis Presepsi 


1.     Persepsi Lingkungan Fisik
Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama, dalam arti berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
- Latar belakang pengalaman
- Latar belakang budaya
- Latar belakang psikologis
- Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan.

2.     Persepsi Sosial
Persepsi sosial atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti objek- objek social dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.Persepsi anda akan mempengaruhi persepsi saya atau persepsi orang lain terhadap diri anda, dan begitu juga sebaliknya. 



C. Sifat-Sifat Presepsi 


1.  Persepsi Berdasarkan Pengalaman
Perilaku manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai realitas social yang telah mereka pelajari. Persepsi manusia terhadap seseorang,objek,atau kejadian, atau bahkan terhadap reaksi mereka terhadap hal-hal tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,objek,atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut hanya berdasarkan dugaan semata, atau pengalaman yang mirip.


2.  Persepsi Bersifat Sekektif
Pada dasarnya melalui indera kita, setiap saat diri kita ini dirangsang dengan berjuta rangsangan. Jika kita harus memberikan tafsiran atas semua rangsangan itu, maka kita ini bisa menjadi gila. Karena itu, kita dituntut untuk mengatasi kerumitan tersebut dengan memperhatikan hal-hal yang menarik bagi kita. Atensi kita pada dasarnya merupakan faktor utama dalam menentukan seleksi atas rangsangan yang masuk ke dalam diri kita.


3.  Persepsi Bersifat Dugaan
Karena pada dasarnya data yang kita peroleh melalui penginderaan tidak pernah lengkap, maka seringkali persepsi merupakan proses pemikiran yang langsung meloncat pada kesimpulan. Proses Persepsi yang berupa dugaan ini memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari sudut pandang manapun.


4.  Persepsi Bersifat Evaluative
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa apa yang mereka persepsikan sebagai sesuatu yang nyata. Artinya, perasaan seseorang sering mempengaruhi persepsinya, padahal hal tersebut bukanlah sesuatu yang objektif. Kita melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman masa lalu dan kepentingan subjektif kita sendiri. Karena itu persepsi bersifat evaluatif; merupakan proses kognitif yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan dengan memaknai objek persepsi itu sendiri.


5.  Persepsi Bersifat Kontekstual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisir dalam diri manusia. Dari berbagai pengaruh yang ada dalam persepsi kita, konteks merupakan pengaruh yang paling kuat. Konteks yang mengitari kita ketika melihat seseorang, objek, atau bahkan suatu peristiwa sangat mempengaruhi struktur kognitif, dan juga ekspektasi kita dan oleh karena itu juga akan mempengatuhi persepsi kita.


D. Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi 

1. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

A.      Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

B.      Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

C.      Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.

D.     Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

E.      Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

F.       Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.


2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

A.    Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

B.    Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

C.     Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.

D.    Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

E.     Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.



Sumber :
Buku Ilmu Komunikas Drs, Riswandi & Drs. Deddy Mulyana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar