A. Pengertian Presepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Persepsi
diartikan sebagai suatu tanggapan(penerimaan) langsung dari sesuatu. Sedangkan
istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap
suatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialami. Berikut ini adalah beberapa
definisi Persepsi menurut para ahli :
1. John R. Wenburg &
William W. Wilmot
Persepsi dapat
didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna.
2. Rudolph F. Ferderber
Persepsi adalah proses
menafsirkan informasi duniawi.
3. J.Cohen
Persepsi adalah
interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative objek eksternal;
Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada diluar sana.
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (
interpretasi ) adalah inti dari persepsi itu sendiri, yang identik dengan
penyandian balik(decoding). Persepsi juga mencakup penginderaan(sensasi) melalui alat-alat/panca
indra(mata,hidung,telinga,kulit,dan lidah), atensi, dan interpretasi. Ahli lain
mengemukakan unsure-unsur persepsi adalah seleksi,organisasi,dan interpretasi.
Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak melalui
alat-alat panca indera manusia. Panca indera berfungsi sebagai reseptor yang
akan menghubungkan antara otak manusia dengan lingkungan sekitar.
Atensi (perhatian) berarti sebelum
sebelum manusia merespon atau menafsirkan objek atau kejadian atau rangsangan
apapun, manusia terlebih dahulu harus memperhatikan kejadian atau rangsangan
tersebut. Biasanya, rangsangan yang menarik perhatian cenderung dianggap lebih
pending daripada yang tidak menarik perhatian, dengan kata lain kita akan
memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita terlebih dahulu.
Interpretasi adalah tahap terpenting dari persepsi, yaitu
menafsirkan atau memberi makna atas informasi yang sampai kepada kita melalui
panca indera.
B. Jenis-Jenis Presepsi
1.
Persepsi Lingkungan Fisik
Persepsi orang terhadap lingkungan fisik tidaklah sama,
dalam arti berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
- Latar belakang pengalaman
- Latar belakang budaya
- Latar belakang psikologis
- Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan.
2.
Persepsi Sosial
Persepsi
sosial
atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses menangkap arti objek-
objek social dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.Persepsi
anda akan mempengaruhi persepsi saya atau persepsi orang lain terhadap diri
anda, dan begitu juga sebaliknya.
C. Sifat-Sifat Presepsi
1. Persepsi
Berdasarkan Pengalaman
Perilaku manusia didasarkan pada persepsi
mereka mengenai realitas social yang telah mereka pelajari. Persepsi manusia
terhadap seseorang,objek,atau kejadian, atau bahkan terhadap reaksi mereka
terhadap hal-hal tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu mereka berkaitan
dengan orang,objek,atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam
menghadapi suatu objek akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut hanya
berdasarkan dugaan semata, atau pengalaman yang mirip.
2. Persepsi Bersifat Sekektif
Pada dasarnya melalui indera kita, setiap saat diri kita ini
dirangsang dengan berjuta rangsangan. Jika kita harus memberikan tafsiran atas
semua rangsangan itu, maka kita ini bisa menjadi gila. Karena itu, kita
dituntut untuk mengatasi kerumitan tersebut dengan memperhatikan hal-hal yang
menarik bagi kita. Atensi kita pada dasarnya merupakan faktor utama dalam
menentukan seleksi atas rangsangan yang masuk ke dalam diri kita.
3. Persepsi Bersifat Dugaan
Karena pada dasarnya data yang kita peroleh melalui
penginderaan tidak pernah lengkap, maka seringkali persepsi merupakan proses
pemikiran yang langsung meloncat pada kesimpulan. Proses Persepsi yang berupa
dugaan ini memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih
lengkap dari sudut pandang manapun.
4. Persepsi Bersifat
Evaluative
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa apa yang mereka
persepsikan sebagai sesuatu yang nyata. Artinya, perasaan seseorang sering
mempengaruhi persepsinya, padahal hal tersebut bukanlah sesuatu yang objektif.
Kita melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman masa lalu dan kepentingan
subjektif kita sendiri. Karena itu persepsi bersifat evaluatif; merupakan
proses kognitif yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan
dengan memaknai objek persepsi itu sendiri.
5. Persepsi
Bersifat Kontekstual
Suatu
rangsangan dari luar harus diorganisir dalam diri manusia. Dari berbagai
pengaruh yang ada dalam persepsi kita, konteks merupakan pengaruh yang paling
kuat. Konteks yang mengitari kita ketika melihat seseorang, objek, atau bahkan
suatu peristiwa sangat mempengaruhi struktur kognitif, dan juga ekspektasi kita
dan oleh karena itu juga akan mempengatuhi persepsi kita.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi
1. Faktor
Internal
Faktor
internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam
diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
A.
Fisiologis. Informasi masuk
melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi
dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga
interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
B.
Perhatian. Individu
memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
C.
Minat. Persepsi terhadap
suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual
vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau
dapat dikatakan sebagai minat.
D.
Kebutuhan yang searah.
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari
obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
E.
Pengalaman dan ingatan.
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu
rangsang dalam pengertian luas.
F.
Suasana hati. Keadaan emosi
mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan
seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam
menerima, bereaksi dan mengingat.
Faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan
dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah
sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana
seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi adalah :
A. Ukuran
dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin
besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini
akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu
obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
B. Warna
dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih
mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
C. Keunikan
dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang
dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
D. Intensitas
dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila
lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat.
Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi
persepsi.
E. Motion
atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar