Rabu, 10 April 2013

Unsur Intrinstik Novel/Cerpen dan Drama

Karya sastra terdiri atas prosa, drama dan puisi. Karya sastra yang berbentuk prosa meliputi novel, cerpen, roman atau novelet. Semua bentuk karya sastra dibentuk dari undur intrinstik dan ekstrinstik.

1. Unsur Intrinstik Novel dan Cerpen
Masalah di dalam cerita memunculkan konflik. Konflik merupakan pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Masalah dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah luat (fidik) dan masalah dalam (batin).
Masalah dari luar terjadi antara tokoh dengan sesuatu di dalam dirinya. Masalah ini bisa terjadi dengan lingkungan atau manusia. Masalah dari luar dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Maslah fisik merupakan masalah yang disebabkan benturan antar tokoh dengan lingkungan. Misalkan, konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam.

b. Masalah sosial merupakan masalah yang muncul karena hubungan antar manusia. Misalnya, masalah pertikaian, perebutan atau perceraian.

Masalah batin timbul dalam diri tokoh. Masalah ini terjadi oleh tokoh dengan dirinya sendiri.
Maslah merupakan salah satu unsur intrinstik. Unsur intrinstik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur intrinstik novel dan cerpen antara lain sebagai berikut :


a.  Tema : Pokok pikiran cerita.

b. Amanat : Pesan yang ingin disampaikan penulis.

c. Alur : Rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur dibedakan menjadi beberapa tahap, yaitu tahap penyituasian atau permulaan, pemunculan konflik, klimaks dan perelaian atau penyelesaian.

d. Perwatakan : Cara pengarang menggambarkan watak tokoh.

e. Latar : Keterangan tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
f. Gaya Bahasa : Corak pemakaian bahasa pengarang.
g. Sudut Pandang : Cara pandang pengarang dalam menyikapi tokoh.

Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh. Unsur intrinstik novel sama dengan cerpen. Perbedaannya hanya terletak pada alur. Alur dalam novel lebih kompleks. Novel mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai tersebut termasuk nilai ekstrinstik, yaitu :

a. Nilai moral, yaitu pesan moral dari perilaku tokoh.

b. Nilai estetika, yaitu aspek keindahan yang melekat pada karya sastra. Misalnya pengkalimatan, diksi dan penggunaan alur yang variatif.

c. Nilai sosial-budaya, yaitu mencerminkan aspek sosial-budaya suatu daerah dalam suatu karya sastra.



2. Unsur Intrinstik Drama
Drama merupakan jenis atau genre karya sastra yang berbentuk percakapan. Drama mengandung konfik atau masalah. Konflik dalam drama tersebut terjadi karena benturan tokoh dengan tokoh lain atau dengan dirinya sendiri.
Selain mengandung masalah, drama juga mengandung beberapa unsur. Unsur-unsur drama sebagai berikut :
a.     Tema, inti cerita.
b.    Amanat, pesan yang ada dalam drama.
c.     Alur, rangkaian peristiwa dalam drama.
d.    Perwatakan, watak tia-tiap tokoh.
e.    Konflik, masalah dalam drama.
f.     Percakapan, dialog antara pemain.
g.    Tata artistik, tata setting panggung.
h.    Casting, pemilihan pemeran yang tepat.
i.     Akting, perilaku pemain dalam panggung.







Sumber : Buku Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia
Intan Pariwara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar