Teknis Penulisan di Kompas Muda
Ruang
liputan Kompas MuDA untuk Tim SMA adalah satu halaman penuh Kompas dipotong
iklan, biasanya iklan porsinya seperempat halaman.
Diperlukan
tiga jenis tulisan yang masih terkait dengan satu tema yang diajukan.
Spesifikasi tulisan sbb:
1. Tulisan utama
Mengupas tema secara menyeluruh, persoalan tema yang ingin disampaikan harus
selesai dibahas di tulisan. Harus ada wawancara dalam tulisan ini. Kami
berharap tim tidak mengkopi paste dari Google atau internet.
Panjang tulisan: 6.000 karakter atau sekitar dua halaman kuarto spasi 1.
Tulisan utama ini harus diberi ilustrasi. Ilustrasi bisa berupa foto atau
karikatur yang sesuai dengan tema utama. Kompas MuDA berharap tim memberikan
lebih dari satu foto, supaya kami mempunyai pilihan.
Ingat: karena ilustrasi di tulisan utama ini akan menjadi gambar besar atau
headline, maka foto atau karikatur yang dibuat harus benar-benar punya nilai
tersendiri, harus benar-benar dirancang dari awal seperti apa ilustrasi yang
akan dimuat.
2. Tulisan Pendamping I
Setelah tema besar sudah dibahas tuntas di tulisan utama, pasti ada
pernak-pernik cerita di sekitar liputan itu.
Misalnya: Dari tema besar "Pabrik Karet PTPN XII", bisa dibuat tulisan
Pendamping I berupa sejarah pabrik gula di seluruh Indonesia. Atau bisa tentang pabrik
gula yang sering dikunjungi oleh pelajar untuk mempelajari industri gula. Atau
tulisan lain yang menarik.
Tulisan Pendamping I ini bisa juga diisi dengan hasil wawancara teman-teman kamu
atau sumber-sumber lainnya yang berkompeten.
Bisa juga, jika ada satu sosok ternama, misalnya artis, yang diwawancarai, bisa
dijadikan satu tulisan pendamping. Contoh kasus ini: wawancara dengan Agnes
Monica soal batik. Selain itu, tulisan ini juga bisa berisi tentang kiat, seluk
beluk, atau tips. Atau bisa juga diisi dengan survey sederhana yang dilakukan
oleh tim.
Tiap tulisan harus dipikirkan ilustrasi/fotonya.
Panjang tulisan: 1.500 karakter atau sekitar satu halaman kuarto spasi 1.
3. Tulisan Pendamping II
Untuk
tulisan yang ketiga, merupakan Kata Mereka. Yaitu dengan mewawancarai beberapa
orang, usahakan dari sekolah lain, boleh murid atau guru. Untuk setiap orang
yang diwawancarai harus ada fotonya.
Foto:
1.
Foto tulisan utama, usahakan 3-4 foto, supaya redaksi Kompas mempunyai pilihan.
2.
Kata Mereka, setiap orang harus ada fotonya
3.
Foto TIM penulis, foto harus bersama-sama.
10 Tips Menulis Di Kompas Muda
1. Bahasa sehari-hari.
Jangan gunakan bahasa yang susah dimengerti teman-teman kalian di SMA. Boleh
menggunakan bahasa asing jika memang terpaksa dan harus ada penjelasan
rincinya.
2. Santai dan gaul
Jangan membawa kebiasaan menulis secara formal untuk publikasi di MuDA. Menulis
di MuDA berbeda dengan membuat tulisan untuk tugas Bahasa Indonesia atau tugas
karya ilmiah. Berbeda juga dengan cara menulis di Kompas, maka di MuDA
dibolehkan menulis secara santai dan bernuansa gaul. Jika kalian orang Jakarta, tak bisa
dipungkiri bahwa kalian punya bahasa loe-gue yang khas. Di Muda, penuturan
menggunakan loe-gue diperbolehkan. Konsekuensinya, daerah lain yang memiliki
dialek khas dan pengungkapan yang khas, juga diperbolehkan dipakai di Muda,
dengan catatan harus ada penjelasannya jika dirasa orang luar tak mengerti
bahasa tersebut. MuDa mendorong tulisan kalian bisa sesantai mungkin, senatural
mungkin. Dalam kenyataannya, hal seperti ini sering berbenturan dengan kaedah
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika memang bahasa itu natural, tidak
dibuat-buat, jangan takut untuk keluar dari pakem ini asal penulisannya masih
merujuk pada EYD. Artinya, jika bahasa yang kalian gunakan adalah bahasa
sehari-hari yang dimengerti oleh kalian sendiri dan belum masuk EYD, kalian
bisa menyiasatinya dengan memberi tanda italic (miring). Kebijakan ini sering
diprotes, tapi hasilnya di MuDA ada beberapa karakter kuat penulisan, misalnya
Tulisan khas Jakarta, Tulisan khas Aceh, Tulisan khas Yogyakarta, Tulisan khas
Papua, dst. Secara tak sengaja, MuDA menjadi muara bertemu dari berbagai dialek
budaya teman-teman SMA di Indonesia.
3. Tuangkan pengalaman
Lebih baik menuangkan pengalaman kalian yang berapi-api daripada beropini atau
berargumentasi tentang sesuatu. Misalnya jika membahas soal UN, tulisan tak
akan menjadi daya tarik bagi teman-teman tingkat SLTA jika kalian hanya
menjelaskan apa itu UN, bagaimana kontroversinya, dll dengan berbagai
argumentasi "keras" lainnya. Akan menarik jika tulisan UN itu
menggambarkan bagaimana perjuangan kalian atau pengalaman kakak kelas kalian
saat menghadapi UN. Contoh lain, jika kalian membuat tulisan soal "live
in", maka cara terbaik adalah bagaimana menggambarkan kalian tinggal di
desa, bagaimana perjuangan kalian beradaptasi dengan budaya desa, bagaimana
kelucuan-kelucuan itu terjadi dan bagaimana kalian bisa memetik pelajaran dari
situ. Tulisan yang hanya berargumentasi soal pentingnya live in bagi siswa SLTA
pasti akan terasa hambar jika tanpa diikuti dengan pengalaman personal orang
yang mengalaminya.
4. Tidak berlebihan
Boleh menggunakan bahasa gaul, tapi kalian pasti punya standard rasa bahasa
sendiri kan?
Setelah menulis, jangan lupa membaca kembali, apakah sudah dibuat dengan
senatural mungkin ataukan tuntutan untuk membuat tulisan gaul itu justru
membuat tulisan itu berlebihan? Banyak kasus seperti ini, dianggapnya dengan
memberi banyak ungkapan khas gaul di tiap kalimat, akan meningkatkan nilai
lebih dari tulisan itu. Setelah tulisan selesai, berikan kepada teman untuk
membacanya, jika ada yang mengganjal atau terasa berlebihan, maka kalian bisa
mengeditnya terlebih dulu.
5. Hindari Bahasa SMS
Ingat, walau dibolehkan menggunakan bahasa gaul, hindari bahasa khas SMS di
tulisan kalian, tetaplah berusaha menulis secara lengkap sesuai EYD.
6. Jujurlah dalam memilih tema
Banyak yang gagal sejak awal, sejak dari penentuan tema! Penyebabnya:
teman-teman tidak jujur dalam memilih tema yang menarik. Banyak yang menipu
diri sendiri dengan mengajukan tema yang seolah-oleh ideal. Misalnya:
Vegetarian, Gaya Hidup Modern yang Sehat. Tak ada yang salah dengan tema ini,
tapi ternyata tim yang mengambil tema ini tak tahu menahu soal vegetarian, tak
pernah bergaul dengan teman-teman yang vegetarian, dan tak punya teman sesama
SMA yang vegetarian. Tulisan menjadi hambar karena dia tak menemukan orang
vegetarian seusianya dan tulisan menjadi tak berarti karena mereka sendiri tak
suka vegetarian. Setelah liputan, mereka juga tak mendapatkan nilai lebih dari
liputan ini dan justru memberatkan mereka karena pada prinsipnya mereka tak
pernah bergaul dengan vegan. Pilihlah tema yang menurut kalian asyik dibaca
oleh kalian sendir dan juga oleh teman-teman kalian. Tema-tema di luar
pelajaran sekolah, di luar soal sekolah, akan lebih menarik dibaca teman-teman
kalian. Tema yang wajib dihindari adalah liputan kegiatan internal di sekolah
kalian yang tidak menarik sama sekali! Tema yang direkomendasikan adalah:
tema-tema yang sesuai dengan hobi kalian atau tren anak muda yang happening
banget.
7. Perbanyak dialog
Banyak
yang melupakan dialog sehingga tulisan menjadi mati, seolah hanya menjadi opini
sendiri. Ini sering terjadi pada tulisan utama. Masukkan elemen dialog yang
membuat tulisan itu hidup. Bukalah tulisan dengan ekspresi atau dengan impresi
kejadian yang menurut kalian menarik. Tulisan yang kaya dialog akan menjadikan
tulisan itu hidup. Jika kalian suka novel Laskar Pelangi (yang versi novel ya,
bukan versi film), kenapa tidak kalian mengadopsi cara berdialog seperti itu?
Tidak puitis, apa adanya, natural, dan yang penting berbicaralah!
8. Mengalir seperti air
Sebisa
mungkin, tapi ini memang sulit, buatlah tulisan yang mengalir seperti air. Tiap
paragraf satu dengan paragraf lain diusuhakan tetap berkait satu sama lain.
Jika terpaksa tak bisa memberi jembatan ke paragraf berikutnya, berilah
subjudul di situ.
9. Bertuturlah....berceritalah......!
Bagi
MuDA, setiap orang yang bisa bercerita bisa menulis di MuDA. Ini sebuah fakta
unik di Kompas MuDA: kebanyakan tim yang sukses membuat tulisan di MuDA adalah
mereka yang tak pernah mengenyam pelajaran jurnalistik sekolah, justru yang
sukses adalah mereka yang tak terkekang pikirannya dengan teori-teori
jurnalistik yang baik. Mereka yang sukses adalah mereka dari kalangan yang
timnya berasal dari genk-genk gaul. Ini bisa dipahami karena tim yang punya
latar belakang jurnalistik, akan berusaha memilih tema yang idealis dan
kemudian menuangkannya dalam tulisan bagus (dengan sentuhan bahasa canggihnya)
yang idealis pula. Tulisan ini bisa jadi bagus tapi tak cocok untuk pembaca
MuDA. Tim yang hanya terdiri dari gerombolan genk di sekolah, misalnya, lebih cuek dalam
mengekspresikan tulisannya: yang penting menulis sesuai dengan cara mereka
bercerita! Karena itu, tulisan yang baik adalah tulisan yang mendekati cara
kalian bertutur yang heboh! Jika kalian punya teman yang "ember banget",
yang bisa bercerita heboh dan membuat orang berkerumun hanya ingin mendengar
cerita soal hal-hal sepele, maka seperti itulahh karakter yang diinginkan
pembaca muda pada umumnya! Pandai bertutur, heboh dalam mengekspresikan
pengalaman, kaya dengan kutipan dan ungkapan, tapi jangan lupa: jangan
dilebih-lebihkan faktanya!
10. Berani tampil beda! Manfaatkan internet.
Satu
hal yang harus diingat: berbeda itu wajib! Jangan pernah menjiplak, kalian
boleh menggunakan sumber-sumber dari mana pun, termasuk internet. Sebutkan
sumbernya jika kalian mengutip kalimant atau paragraf dari sumber lain. Baca
artikel sejenis yang pernah ada, cari di Google. Dengan cara ini, kalian bisa
tahu apa saja yang pernah ditulis orang sehingga tulisan kalian nanti tidak
sekadar mengulang tapi bisa memberi nilai lebih atau menambah nuansa lain.
Misalnya tulisan soal Imlek, pasti sudah ribuan atau jutaan tulisan yang pernah
dibuat! Nah, riset dulu sebelum menulis agar tulisan kita bisa beda!
Sumber : Kompas MuDA