Selasa, 18 Oktober 2011

ICU#2 dan PasNine Award

Hari yang di tunggu semua anak PasNine datang, ICU#2 (IPP Colaboration for You vol 2) dan PasNine Award. Sudah sejak lama mereka mempersiapkan dan menunggu acara ini. Pagi-pagi buta mereka sudah bangun untuk persiapakan berangkat ke tempat  yang sudah di janjikan untuk berkumpul. Jam 06.05 sudah ramai anak-anak PasNine berkumpul, namun masih menunggu beberapa senior yang belum datang.
Dalam event ini, ada ajang bergengsi PasNine Award. Di pilih Putra-Putri pilihan dari angkatan 210 dan 211 yang terpilih dan di seleksi oleh senior IPP9 (Ikatan Purna Paskibra 9) untuk menyandang gelar DUTA PASNINE dan SENIOR KREATIF. Mereka adalah, Duta PasNine -> Alfajrina Intan Pertiwi, Alviyani Juliant dan Cecep Supriatna 210. Desi Ariyanti, Hashi Indriawati dan Muhammad Rizky Ramadhan 211.  Dalam kategori ini, di saring lagi 3 finalis yang lolos ke babak selanjutnya, babak Grand Final, yaitu semua angkatan 211. Mereka harus berjuang untuk mendapat gelar Duta PasNine dan Runner Up (Duta Kedisiplinan). Sedangkan untuk kategori Senior Kreatif -> Ajeng Ulyati Luthfiah, Alfian Adhi Laksono dan Alfiani Nugrani 210. Dita Ardila, Fitria Nur Hidayati dan Santy Meiliana 211. Seperti kategori Duta PasNine, angkatan 211 lolos ke babak selanjutnya. Namun hanya 1 orang yang berhak menjabat sebagai Senior Kreatif. Sebelum mencapai puncak Grand Final, para finalis menghadapi ujian tertulis dan interview dari Duta PasNine dan Senior Kreatif 2010, juga pembekalan dari Bang Dede mereka juga harus mengumpulkan poling sms terbanyak dengan cara promosikan diri mereka masing-masing. Acara ini juga di ramaikan dengan tamu undangan di luar PasNine.
Satu persatu senior datang, tiba-tiba Bang Dzulfikar Hanif (Ikang) turun dari mobil Jazz berwarna hitam bersama Bang Ipul. Padahal, Bang Ikang, Sang Senior Kreatif (sepanjang masa) 2010 bilang tidak dapat hadir karena pekerjaannya. Namun ia berusaha hadir karena di minta oleh Senior IPP. PasNine (angkatan yang ada di sekolah/aktif di sekolah) juga sempat di kagetkan dengan kedatangan Bang Fery dan Mba Astri, pasangan 2009. Pasalnya, Bang Fery datang jauh-jauh dari Aceh untuk ikut acara ini dan dengan tujuan lain, dan Mba Astri rela bolos kerja. Mereka sangat kaget, bangga dan terharu oleh dedikasi Abang dan Mba 2009, begitu pedulinya dengan PasNine.
Mereka siap berangkat jam 07.00 (agak ngaret dari jadwal). Tapi, ada finalis Senior Kreatif yang berhalangan untuk hadir, jadi tinggal Dita dan Santy yang berjuang untuk menjadi Senior Kreatif.
Langit yang cerah mengiringi perjalanan mereka, bus perlahan meninggalkan tempat mereka berkumpul dan Bang Dede pun memimpin doa dan mengisi acara di Bus. Lalu Bang Dede mengumumkan Door Prize yang pertama dengan kateori one time, yaitu orang yang datang pertama kali dengan hadiah CD Jikustik original dan vocer Rp 25.000 yang di berikan kepada Anggi 212. Anggi datang sendirian jam 05.45, maka dari itu ia berhak mendapatkan door prize ini.
Mic pun di ambil oleh Bang Ikang. Penumpang bus di buat tertawa terbahak-bahak dengan kegokilannya. Dia bicara dengan bahasanya yang frontal tapi seru, bernyanyi lip syns dan terkadang berjoget sendiri di kursinya. Semua yang dilakukannya selalu berhasil membuat penumpang yang berada di depan tertawa terpingkal-pingkal. Namun tidak cukup sukses untuk membuat penumpang yang di belakang tertawa seperti yang di depan.
Selama di bus, ada perkenalan untuk Senior Kreatif, Duta Pasnine dan Runner Up 2010. Senior Kreatif, seperti yang kita tau, Bang Ikang. Duta PasNine nya yaitu Bang Rendy Setiawan yang juga menjabat sebagai ketua IPP9, sedangkan Runner up nya Bang Fery Zuriansyah. Mereka barharap, Senior Kreatif, Duta Pasnine dan Runner Up yang terpilih nantinya akan bekerja sama untuk membawa PasNine menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selanjutnya, finalis Senior Kreatif di minta untuk maju, mengisi suasana. Dita dan Santy saling suruh menyuruh. Tapi akhirnya Dita yang di suruh pertama, mesikpun sudah di tarik-tarik, tetep aja tidak mau maju karena ga tau apa yang harus di lakukan, begitu juga Santy. Akhirnya mereka di persilahkan untuk istirahat di dalam bus sambil mendata siapa yang mau ikut naik banana boat. Hampir semua angkatan di PasNine ikut,  hanya yang berhalangan yang tidak ikut.
Tidak kerasa ternyata tempat tujuan sudah semakin dekat. Sudah terlihat pantai-pantai yang indah sepanjang jalan. Itu membuat mereka semakin tidak sabar untuk melawan ombak pantai. Akhirnya mereka berhenti di depan sebuah villa kuno yang sederhana. Langsung saja mereka beres-beres untuk  memulai acara. Tidak lupa juga foto-foto selama menunggu acara di mulai.
Acara segera mulai dengan di pandu oleh Mba Dewi. Dengan membaca basmalah, acara di mulai. Pertama-tama Bang Ari, selaku ketua pelaksana acara memberikan sambutan, di lanjutkan dengan Bang Dede yang memberikan prakata tentang PasNine Award. Selanjutnya adalah acara hiburan, angkatan 211 dan 212 di minta untuk dance, cover dance. Meskipun sudah pernah latihan tetap saja 211 tidak siap. Karena gerakan semua personil Wonder Girl dengan lagu Nobody yang sulit untuk di tirukan. Akhirnya mereka hanya menampilkan gerakan yang mereka tau saja. Saat mereka mulai menggerakan tubuh mereka, gelak tawa pun mulai terdengar. Entah apa yang di tertawakan, mungkin melihat gerakan 211 yang kaku atau bagaimana. Sedangkan 212 benar-benar tidak siap karena tidak pernah berlatih.
Finally, acara Grand Final PasNine Award pun di mulai. Semua finalis di persilahkan untuk berdiri di depan semua orang untuk menyelesaikan babak terakhir. Finalis harus mengambil gulungan kertas yang berisikan pertanyaan namun tidak di ketahui apa pertanyaannya, dalam waktu 30 detik mereka harus menjawab pertanyaan itu. Kadang ada pertanyaan tambahan juga dari para juri. Semua finalis merasa gugup dan tegang untuk menjawab pertanyaan. Mereka menjawab dengan terbata-bata dan dengan apa adanya. Di mulai dari finalis Duta PasNine hingga Senior Kreatif. Selesai menjawab pertanyaan, rasa tegang mereka belum hilang karena harus menunggu keputusan para juri untuk mengumumkan siapa yang menang. Beberapa dari filanlis bahkan sudah ada yang pesimis.
Selama menunggu keputusan dewan juri, mereka harus mengisi acara dengan battle dance. Antara finalis Duta PasNine dan Senior Kreatif bersaing. Karena dari Senior Kreatif kurang satu, jadi Senior Kreatif 2010 turun untuk membantu. Suasana berubah menjadi ceria ketika mereka mulai mengeluarkan gerakan-gerakan yang unik dan lucu, bahkan senior dari IPP yang lain pun turut serta untuk dance bersama-sama dan menambah keceriaan di acara itu.
Dewan juri selasai barunding dan akan mengumumkan siapa pemenangnya. Ketegangan mulai menyelimuti finalis kembali. Jantung terasa berdebar-debar saat juri memulai pembicaraan. Yang pertama di umumkan yaitu Senior Kreatif, finalis di persilahkan untk maju ke depan. Lalu, Bang Dede menyerukan nama DITA ARDILA sebagai Senior Kreatif 2011. Riuh pikuk tepuk tangan pun mulai menggema. Selempang bertuliskan SENIOR KREATIF 2011 pun di sematkan oleh Senior Kreatif 2010. Sedangkan thropy di berikan oleh Bang Wahid dan kertas piagam di beikan oleh Bnag Dede. Langsung kamera tertuju ke arah pemenang untk mengabadikan moment penyerahan tersebut. Selanjutnya, yang di umumkan adalah Runner Up, dan HASHI INDRIAWATI adalah nama yang di sebutkan oleh Bang Dede untuk menjadi Duta Kedisiplinan. Selempang bertuliskan RUNNER UP PASNINE AWARD 2011 pun di sematkan oleh Bang Fery, thropy dan kertas piagam di berikan oleh Bang Ari. Yang terakhir dan yang di tunggu-tunggu, Sang Duta PasNine yaitu, DESI ARIANTI. Wajah kaget dan tidak percaya terlintas di wajahnya, dengan perlahan Desi maju satu langkah di depan finalis yang di kalahkannya. Selempang di sematkan oleh Bang Rendy, thropy di berikan oleh Bang Dede sedangkan kertas piagam di berikan oleh Mba Septi. Semua pemenang pun berbaris untuk sesi foto-foto. Senyum menis terlihat di wajah para pemenang. Selesai foto-foto, teman dan capas memberi selamat kepada para pemenang.
Selanjutnya mereka makan terlebih dulu, di lanjutkan dengan sholat untuk yang melaksanakannya, tidak lupa juga foto-foto. Dan, games segera di mulai. Semua berkumpul di depan villa untuk bermain barsama. Mereka membuat lingkaran, dan memulai game yang pertama. Yaitu, setiap orang berhitung, tapi setiap bertemu dengan angka 3, 5 dan 9 harus di ganti dengan kata door. Mesipun terlihat simple, tapi masih saja banyak yang lupa mengganti angka tersebut dengan kata door. Dan mereka yang salah harus berhenti bermain. Sebenarnya ada hukuman, tapi mereka tidak bersedia. Jadi lanjut ke games selanjutnya. Mereka di bagi atas 5 kelompok yang berangotakan senior dan junior. Langkah pertama mereka harus menyambung sedotan hingga panjang. Awalnya mereka tidak tau apa maksudnya. Justru yang lebih panjang yang lebih repot pula. Sedotannya putus-putus dan mereka harus menjalankan karet gelang satu persatu di sedotan tersebut tanpa menggunakan tangan. Mereka harus meniup karet itu hingga ke ujung sedotan. Dengan suasana seru seperti ini, banyak kelompok yang curang, yang langsung meletakan beberapa karet itu di ujung sedotan. Panitia games hanya tertawa meliahat aksi kelompok itu sambil berkata ‘haha curang ni’. Dan yang menag adalah kelompok 3 karena di nilai jujur oleh panitia. Games selanjutnya, mereka harus meniup balon dengan menggunakan sedoan. Namun, masih saja ada yang sembunyi-sembunyi meniup menggunakan mulutnya. Sungguh suasana yang membuat keceriaan dalam keluarga PasNine. Lalu balon tersebut di ikat oleh tali yang di sediakan, lalu di lingkarkan ke pinggang salah satu peserta. Kali ini, tiap-tiap kelompok harus memecahkan balon milik lawan dan tetap menjaga balon milik temannya. Entah bagaimana awalnya, semua kelompok berpencar. Terlebih, yang di lingkarkan balon harus berlari menyelamatkan balonnya agar tidak di ledakan oleh kelompok lain. Games ini seperti permainan kucing-kucingan. Mereka seperti anak kecil yang sedang bermain biasa, bukan anak remaja dan dewasa yang sedang main games. Suasana games ini benar-benar seru, mereka tidak pernah merasa senang saat bermain dengan senior seperti sekarang ini. Moment seperti ini sungguh akan terkenang dalam benak mereka.
Setelah itu mereka bebas, mereka di perbolehkan melakukan apapun sesukanya. Tentu yang ingin mereka lakukan adalah bermain di pantai dan bersenang senang.           Mereka sudah terbawa suasana bersukaria di pantai, lempar-lempar pasir pun kerap di lakukan oleh orang-orang yang iseng sampai akhirnya perang pasir pun terjadi. Selama perang pasir terjadi, banyak juga yang sedang asik sendirinya. Ada yang sibuk foto-foto, membuat nama di atas pasir dan mencari sesuatu yang unik di pantai sampai akhirnya menemukan kepiting yang lucu berwana ungu.
Bersama-sama mereka berjalan ke tengah pantai dan menghadapi ombak yang datang silih berganti. Ombak yang datang semakin lama semakin besar hingga melempar mereka jauh dari tempat semula. Tapi hal itu justru membuat mereka lebih bersemangat untuk melawan ombak yang lebih besar lagi. Lalu ketika sedang asik menjumpai ombak, mereka di panggil untuk menaiki banana boat. Dengan segera mereka menghampiri Bang Dede yang sudah siap untuk memotret kloter pertama yang naik banana. Kloter pertama yaitu, Hasi, Rizky, Rani, Santy dan Khusnul. Di temani dengan Bang Dede sebagai fotografer, mereka pergi ke tengah pantai untuk menaiki banana. Sementara kloter ke 2 menunggu sambil bermain ombak lagi.
Kloter pertama datang dengan heboh menyerukan kata ‘sumpah seru banget’ dan membuat kloter ke 2 tidak sabar untuk menaiki banana itu. Ada rasa takut juga saat mereka mulai berjalan menjauh dari tepi pantai dengan banana. Namun rasa takut itu terkalahkan oleh sensasi luar biasa yang tidak pernah mereka rasakan. Selama di atas banana mereka teriak, memanggil nama seseorang hingga akhirnya banana mereka belok menungkik dan menjatuhkan mereka ke dalam air. Dengan perasaan kaget dan perih akibat air yang masuk ke dalam hidung, mereka berusaha untuk tetap seimbang agar tidak tenggelam. Terkadang marasa akan tenggelam karena pelampung yang kurang nyaman. Tidak puas hanya dengan itu mereka sedikit berputar-putar di tengah pantai lalu mereka di jatuhkan kembali di tempat yang dangkal. Namun, justru tempat yang dangkal yang menyakitkan. Air terasa masuk dari mulut ke hidung, perih sekali rasanya. Namun mereka tetap senang karena naik banana adalah pengalaman yang luar biasa.
Hari semakin sore, ombakpun semakin ganas menghantam mereka yang menunngunya, tidak seperti saat mereka datang tadi. Begitu juga dengan konsisi pantai, sangat berbeda dengan tadi pagi. Sedang asik bermain dengan ombak mereka di kegetkan dengan tampang panik Bang Wahid yang melihat jauh ke arah 2 orang yang sedang surfing yang semakin menjauh, yang ternyata adalah Bang Ramlan dan Bang Fauzi. Sadar atau tidak sadar, mereka semakin menjauh dari tempat semula. Awalnya mereka merasa kalau Bang Fauzi dan Bang Ramlan menyadari hal itu. Tapi, mereka tidak memperlihatkan tanda-tanda untuk kembali ke tepi pantai. Akhirnya penjaga pantai pun menolong mereka. Dengan perasaan cemas dan berdebar-debar mereka menunggu kedatangan Bang Fauzi, Bang Ramlan serta penjaga pantai. mereka takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Sambil terus memperhatikan, mereka berharap Bang Fauzi dan Bang Ramlan akan baik-baik saja dan samapai dengan selamat. Mereka lihat Bang Fauzi dan Bang Ramlan semakin dekat, suasana sudah sedikit tenang. Dengan segera menghampiri Bang Ramlan dan Bang Fauzi untuk minta keterangan. Sungguh menegangkan, di saat semua orang sedang asik bermain di pantai mereka membuat cemas karena keasikan surfing.
Akhirnya waktu bermain-main habis. Mereka harus segera bersiap-siap untuk kembali ke Tangerang. Dengan terpaksa mereka meninggalkan pantai dan menuju kamar bilas. Selama menunggu antrian ada yang menyempatkan untuk membeli buah tangan.
Ketika mereka sudah siap untuk pulang. Tapi, lagi-lagi Bang Ramlan membuat cemas. Ketika bus sudah hampir keluar halaman villa mereka baru menyadari kalau Bang Ramlan belum berada di dalam Bus. Hp nya tidak dapat di hubungi, akhirnya salah satu senior mencarinya. Dan melihatnya sedang asik melihat yang sedang bermain bola. Lalu mereka siap berangkat, keberangkatan mereka di iringi dengan doa. Dan bus pun jalan menjauh dari villa.
Keceriaan tidak sampai berhenti disitu, mereka tetap barcandaria di dalam bus. Meskipun lelah, tidak sedikit orang yang menyembunyikan kelelahannya. Apa lagi penumpang belakang, ketika penumpang di depan diam justru mereka ramai sendiri entah membicarakan apa. Sepanjang perjalanan di putar alunan lagu yang indah dari beberapa penyanyi dan band. Semakin lama suasana semakin sepi, mungikin sudah merasa sangat lelah dan ingin istirahat.
Tidak terasa bus sudah sampai di daerah Tangerang. Satu persatu penumpang turun karena bus melewati jalan ke arah rumahnya. Penumpang pun semakin sedikit. Dan akhirnya mereka berhenti di pemberhentian terakhir, tempat semula berkumpul.

2 komentar: