Sabtu, 20 April 2013

Sekilas Post...

Komunikasi itu,,, sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan atau bertukar informasi antara individu-kelompok atau individu-individu. Komunikasi bisa dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung. Ga perlu dijelasin pasti udah ngertilah..

Menurut gue, komunikasi yang baik dan efektif tuh komunikasi secara langsung. Karena, komunikasi secara langsung itu tidak memungkinkan adanya kesalahpahaman. Berbeda dengan komunikasi ga langsung yang menggunakan media seperti twitter, e-mail, sms dsb.
Kenapa gue bilang seperti itu? Karena, banyak orang yang salah menanggapi maksud dari orang lain via sms (contoh). Orang yang salah menanggapi itu, bukan tanpa sebab. Itu karena teman sms nya mengirimkan sms dengan menggunakan tanda seru "!" atau huruf kapital. Pasalnya, hal itu menunjukan ketidaksopanan. Itu menandakan kemarahan, atau gertakan. Sering sekali terjadi kasus seperti itu. Terkadang juga sulit dimengerti. Orang mengirimkan sms tanpa adanya tanda baca. Jadi, orang yang menerima sms itu pun menjadi bingung.

Makanya, meskipun hanya lewat sms, tetaplah perhatikan EYD dengan baik. Jangan hanya ketika pelajaran Bahasa Indonesia aja.. Jangan sampai pesan baik yang ingin kita sampaikan malah jadinya buruk..

Sabtu, 13 April 2013

Gambar part 2

Hayyy Temans Blogger...
Mau nge-share karya buatan gue lagi nih :p *pamer mulu* Hahaha... Daripada buat pajangan doang kan di netbuk. mending di share~~ Uhlala...

Ini nih siluet modern karya gue. Hahaha.... Jarang-jarang kan liat siluet berwarna kaya gue punya?? :p Sejujurnya ya, ini nih terinsforasi dari RyeoWook. Asal muasalnya dulu, gue googling gambar siluet, tapi ga ada yang ngena di hati (?). Yaudah deh gue cari gambang orang yang fotonya hanya terlihat bagian samping mukanya. Ketemu dah tuh foto Ryeong lagi main piano. Gue jadiin siluet, malah jadinya jauh banget *bingung* Wkawkakak...
Ini nihhhh insfirasinya. Huahahaha....




Ini tugas Seni Budaya, ceritanya ini ikan-ikanan gitu~ Dibuatnya agak sulit, pake jangka. Harus tapat dan teliti. Ckckck...



Naahhh yang ini sebenernya Gambar Mistar. Guru gue sih nyontohinnya di papan tulis, gambar yang bentuknya macem kotak-kotak gitu, membutuhkan penggaris. Tapi ketika gue googling dengan memasukan keyword 'gambar mistar', muncul lah tu gambar. Setelah gue tanya tuh guru, katanya boleh gambar ini (?) Padahal ga kaya mistar, bahkan gue ga membutuhkan penggaris. Huahahaha... 

Ini setelah diwarnai. Hahaha sungguh perpaduan warna yang ga cocok. Tapi warna itu ada maksudnya lohhhh :P Yupp... Orang untu gue, biru untuk Billy dan merah untuk Dikta dan Yesung :D *maksa*



Ekhem... Kalo ini iseng-iseng. Hahahaha... Lagi pelajaran Bahasa Indonesia. Tadinya cuma mau bikin gambar 'love' doang, eeehhhh malah dikreasiin jadi balon (?) hahahaha....


Begitulah pemirsa kiranya gambar buatan gue. Hahahaha...
See ya!!



Rabu, 10 April 2013

Unsur Intrinstik Novel/Cerpen dan Drama

Karya sastra terdiri atas prosa, drama dan puisi. Karya sastra yang berbentuk prosa meliputi novel, cerpen, roman atau novelet. Semua bentuk karya sastra dibentuk dari undur intrinstik dan ekstrinstik.

1. Unsur Intrinstik Novel dan Cerpen
Masalah di dalam cerita memunculkan konflik. Konflik merupakan pertemuan atau benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Masalah dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah luat (fidik) dan masalah dalam (batin).
Masalah dari luar terjadi antara tokoh dengan sesuatu di dalam dirinya. Masalah ini bisa terjadi dengan lingkungan atau manusia. Masalah dari luar dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Maslah fisik merupakan masalah yang disebabkan benturan antar tokoh dengan lingkungan. Misalkan, konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam.

b. Masalah sosial merupakan masalah yang muncul karena hubungan antar manusia. Misalnya, masalah pertikaian, perebutan atau perceraian.

Masalah batin timbul dalam diri tokoh. Masalah ini terjadi oleh tokoh dengan dirinya sendiri.
Maslah merupakan salah satu unsur intrinstik. Unsur intrinstik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur intrinstik novel dan cerpen antara lain sebagai berikut :

Minggu, 07 April 2013

Tahapan, Fungsi dan Tujuan Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

1. Tahapan Sosialisasi
Menurut Charles Horton Cooley, tahapan sosialisasi seseorang dapat berkembang melalui interaksi sosial (looking-glass self), memandang diri sendiri. Konsep ini merupakan penanda adanya kesadaran akan adanya peran yang ia jalankan dan peran yang dijalankan orang lain. Tahapan sosialisasi sebagai berikut :

a. Tahapan Persiapan (preparatory stage). Tahapan persiapan dialami individu sejak lahir ke dunia. Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman terhadap diri sendiri. Pada tahap ini, anak mulai melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.

b. Tahap Meniru (play stage). Pada tahap ini anak dapat meniru perilaku orang dewasa dengan lebih sempurna. Pada tahap ini anak sudah mengenali dirinya dan orang lain didekatnaya, serta mampu memahami suatu peran.

c. Tahap Siap Bertindak (game stage). Pada tahap ini imitasi yang dilakukan anak mulai berkurang dan diganti dengan kesadaran penuh atas perannya dalam keluarga dan masyarakat. Pada tahap ini interaksi sosial sering terjadi dan anak menyadari mengenai peraturan yang berlaku.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (generalized stage). Pada tahap ini anak sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui dengan jelas kehidupan masyarakat. Anak mampu mengetahui peran yang harusnya dilakukan dalam masyarakat.


2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses pembelajaran nilai dan norma sosial unttk membentuk perilaku dan kepribadian individu sesuai dengan peraturan masyarakat. Adapun fungsi sosialisasi sebagai berikut:
a. Membentuk pola perilaku dan kepribadian individu berdasarkan kaidah nilai dan norma suatu masyarakat.
b. Menjaga keteraturan hidup dalam suatu masyarakat atas keragaman pola tingkah laku berdasarkan nilai dan norma yang diajarkan.
c. Menjaga intergrasi kelompok dalam masyarakat.